Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
single-event-img-1

Sejarah singkat gereja


Sejarah Singkat Gereja Kristus Kartini di Bogor

Sejarah keberadaan Gereja Kristus Kartini dimulai ketika seorang anggota jemaat yang giat melayani Gereja Kristus Bogor, memiliki kerinduan untuk menjadikan rumahnya di Jalan Kartini No. 2 sebagai tempat beribadah. Beliau adalah Almah. Ibu Helena Tandriati (1908 -2007), jemaat Gereja Kristus Bogor.

Pada tahun 1980, beliau mengalami kendala dalam penglihatan sehingga ia mengalami kesulitan untuk melanjutkan kegiatan pelayanannya di Gereja Kristus Bogor Jln. Siliwangi No. 51. Meskipun dalam kondisi buta, keinginan ibu Helena untuk tetap giat melayani di Jemaat GK Bogor dan niat beribadah setiap Minggu tidak pernah surut. Ia tetap berusaha mengadakan kegiatan pelayanan di rumahnya, seperti Persekutuan, ibadah Sekolah Minggu dan Les Menggambar bagi anggota keluarga jemaat yang tinggal di sekitar kediamannya di Jln. Kartini No. 2.

Komitmen pelayanan ibu Helena, kemudian dikukuhkannya dengan menghibahkan tanah dan bangunan miliknya melalui Akta Hibah pada tanggal 3 Oktober 1986, yang diperuntukkan untuk Gereja Kristus Bogor. Akta hibah tersebut, dilakukan di hadapan notaris di Bogor. Proses Notarial selanjutnya dilaksanakan melalui beberapa jenjang prosedur, sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku, dan berakhir pada tahun 2003 dengan diterbitkannya sertifikat HGB atas nama Gereja Kristus.

Sejak menerima hibah tahun 1986, Majelis Jemaat GK Bogor segera merencanakan penggunaan persil dari rumah beliau sebagai tempat pelayanan bagi jemaat Gereja. Pada hari Minggu tanggal 6 Maret 1988, tempat ini digunakan sebagai tempat pelayanan Kebaktian Ketiga (Ibadah III) untuk pertama kalinya, tepatnya di ruang paviliun kecil. Ibadah ini diadakan pada setiap hari Minggu pukul 16.00 WIB.

Pada tanggal 28 Desembar 1997, majelis jemaat GK Bogor menyesuaikan jam ibadah di Kartini menjadi pkl. 17.00 Wib. Dari tahun 1997-1998, bapak Ignatius Gunawan diutus sebagai Penatua yang berkonsentrasi mengembangkan Pos Kartini tanpa formulasi Badan Pengurus (BP) yang turut membantu. Dari hasil pengamatan dan keterlibatan dalam pelayanan, beliau mengusulkan untuk menggantikan jam ibadah dari jam 17.00 Wib menjadi jam 8.00 Wib. Usulan ini didasarkan dari hasil angket yang menanyakan persetujuan jemaat tentang perpindahan jam ibadah. Majelis Gereja Kristus Bogor meresponi usulan tersebut. Hingga pada tanggal 1 Januari 2005, ibadah ketiga GK Bogor berubah menjadi ibadah pos Kartini yang diselenggarakan setiap Minggu pkl. 8.00 Wib. Majelis GK Bogor kemudian menyelenggarakan ibadah ketiga di Siliwangi.

Pada permulaan diadakannya ibadah ketiga di pos Kartini, jemaat hanya mengambil tempat di sisi kiri ruang kecil dari rumah ibu Helena Tandriati di bagian paviliun. Pada bulan Frebruari 1998, pemugaran tahap pertama dilakukan untuk rumah ini, dan ruang paviliun dijadikan sebagai rumah pastori bagi tenaga rohani. Ruang ibadah pun mengambil posisi di ruang tengah yang biasanya disewakan oleh ibu Helena sebagai ruang praktik dokter gigi. Kemudian terjadi perluasan lagi dari ruang praktik dokter ke ruang tembus ke tembok belakang. Perombakan total terjadi di tahun 2007

setelah ibu Helena T. kembali ke pangkuan Bapa di surga.

Dari bangunan satu atap itu, ada 4 kali perombakan untuk menjadi ruang ibadah Pos Kartini hingga saat ini. Mengingat bangunan yang sudah rentan bahaya karena usia dan demi meminimalisasi resiko yang ditimbulkan, pada pada tanggal 1 Juni 2019 rumah itu direnovasi total. Perombakan dilakukan dengan bantuan kontraktor bapak Ricardo, hingga bentuknya seperti yang ada sekarang ini (2020).

Pelayanan di Pos Kartini yang bermula dihadiri 5-10 orang, semua dirintis dari kesederhanaan. Kesetiaan para pelayan seperti bapak. Subroto, ibu Tunas, Ibu Hong, Bpk. Obaja, bpk. Imanuel Litra, ibu Lenny Setiadi, bpk. Hendar Bone, ibu Helen Wiguna dll menjadikan pelayanan di pos Kartini semakin meluas. Pada tahun 2001, BP Pos Kartini mulai ikut berperan dalam pelayanan Minggu, antara lain pembacaan warta, memimpin lagu pembuka, kolektan, penyambutan jemaat. Tahun 2002, mulai diadakan persekutuan doa pagi setiap hari Sabtu pagi. Pada tahun 2003 diadakan pemahaman Alkitab dan latihan paduan suara Gloria. Pada tahun 2007 terbentuk persekutuan wanita, ibadah sekolah Minggu dan persekutuan remaja GK Pos Kartini.

Bertambahnya jumlah jemaat dan para pelayanan, Pos Kartini semakin membutuhkan ruangan yang memadai.  Menyadari keadaan ini, pada tahun 2008, BP Pos Kartini memberanikan diri melangkah dalam iman untuk membeli rumah yang ada di sisi kanan rumah ibu Helena dengan menghimpunkan dana persembahan dari jemaat. Tempat itu sekarang telah diberdayakan menjadi ruangan untuk tempat persekutuan, tempat ibadah rutin sekolah Minggu dan ibadah remaja.

Badan Pengurus dan Rohaniwan yang dipercayakan untuk mengelola pelayanan di Pos Kartini terus bekerja. Cita-cita menjadi gereja yang dewasa kemudian menjadi target berikutnya. Dengan melalui berbagai proses waktu yang Panjang dan pengalaman yang beragam, BPMS Gereja Kristus kemudian menetapkan Gereja Kristus Bogor Pos Kartini beralih status menjadi Gereja Kristus Kartini Bogor, yang dikukuhkan dalam sebuah ibadah peresmian pendewasaan pada tanggal 23 Agustus 2020. Ibadah ini berlangsung secara unik, karena bertepatan dengan pandemic covid-19 yang melanda seluruh dunia. Para panitia menyiasati kedaan ini dengan melakukan ibadah offline (dihadiri oleh para pelayanan terkait saja) dan disiarkan secara langsung melalui media live streaming.